
36 Jamaah Kloter Pertama Haji Khusus Tiba di Madinah
"Selamat datang di Tanah Suci, jaga kesehatan, semoga bisa menjalankan ibadah dengan baik dan mabrur," ujar Kabid Pengawasan Haji Khusus Mujib Roni.
Mujib mengungkapkan, pada musim haji tahun ini total ada 7.219 jamaah haji khusus yang berangkat. Mereka diberangkatkan 233 penyelenggara ibadah haji khusus (PIHK) yang seluruhnya terdaftar di Kementerian Agama. “Dari total kuota haji sebanyak 7.226 orang, sampai hari ini ada tujuh kuota yang belum terisi,” ujarnya.
Dia menjelaskan, penerbangan haji khusus dimulai hari ini dan berakhir pada hari terakhir jelang penutupan penerbangan ke Jeddah, 3 Juli mendatang. Jumlah jamaah yang diberangkatkan tiap PIHK variatif, yakni antara 1 hingga 299 orang.
Mujib meminta setiap PIHK patuh terhadap aturan yang ditetapkan PPIH. Antara lain wajib melaporkan jumlah jamaah, petugas, keberangkatan, kepulangan, dan sebagainya. Karena kategori haji khusus, maka seluruh pelayanan jamaah menjadi tanggung jawab PIHK.
“Jika nanti ditemukan ada pelayanan yang tidak sesuai ketentuan atau standar, maka PIHK yang bersangkutan akan mendapatkan sanksi,” terang Mujib.
Bambang Priyambodo, salah satu jamaah haji khusus yang pertama kali tiba di Madinah mengaku bersyukur akhirnya bisa tiba di Tanah Suci. Bambang yang datang bersama istrinya, Ida Mustika mengaku mendaftar haji sejak 2014.
“Mestinya kami berangkat 2020, tapi karena pandemi akhirnya baru bisa berangkat,” ujar Bambang yang akan menjalani ibadah haji selama 28 hari di Tanah Suci.