Indonesia Menduduki Peringkat Pertama Sebagai Pengirim Jamaah Umrah Terbanyak
Hingga Selasa (4/10), total ada 1.267.490 jamaah umrah yang tiba di Kerajaan dari seluruh dunia sejak awal musim umrah pada 1 Muharram 1444 H.
Umrah News – Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai negara dengan Muslim terbesar di dunia, diikuti negara Muslim lainnya yaitu Pakistan dan India.
Menurut The Royal Islamic Strategic Studies Centre (RISSC) atau MABDA dengan judul The Muslim 500 edisi tahun 2022, ada sebanyak 231.055.500 penduduk Muslim di Indonesia.
Indonesia juga menempati peringkat pertama sebagai pengirim jamaah umrah terbanyak di antara negara-negara lainnya.
Dilansir dari Saudi Gazatte (7/10), ada sebanyak 317.200 jamaah Indonesia yang tiba di Kerajaan untuk melaksanakan umrah selama musim ini.
Negara Pakistan berada pada urutan kedua dengan 195.224 jamaah, sementara India berada di urutan ketiga dengan 133.517 jamaah, dan diikuti oleh Irak dengan 86.803 peziarah.
Hingga Selasa (4/10), total ada 1.267.490 jamaah umrah yang tiba di Kerajaan dari seluruh dunia sejak awal musim umrah pada 1 Muharram 1444 H.
Menurut laporan Kementerian Haji dan Umrah di Arab Saudi, diketahui mayoritas 880.929 jamaah umrah tiba di Arab Saudi melalui jalur udara.
Arab Saudi telah memperpanjang masa visa umrah dari satu bulan menjadi tiga bulan dan para jamaah diperbolehkan bepergian ke seluruh Kerajaan selama dalam masa berlaku visa mereka.
Periode visa akan berakhir sebelum tiga bulan jika tumpang tindih dengan musim haji.
Kementerian Haji dan Umrah di Arab Saudi menekankan perlunya perusahaan dan lembaga penyelenggara umrah untuk berkomitmen menyediakan semua paket layanan yang dibutuhkan kepada para jamaah dengan tujuan meningkatkan kualitas layanan di sektor ini, dan memfasilitasi perjalanan para jamaah agar tercapai sesuai Visi Kerajaan 2030.
Kementerian mengklarifikasi pada hari Selasa bahwa semua perusahaan travel umrah wajib mengeluarkan izin untuk para jamaah mereka melaksanakan umrah dan shalat di Rawdah Sharif, Masjid Nabawi di Madinah.
Mereka juga harus bisa memfasilitasi perjalanan jamaahnya ke Masjidil Haram secara ketat.
Pemerintah Arab Saudi mengatakan, pihaknya akan terus menindaklanjuti tingkat kualitas layanan yang diberikan perusahaan dan lembaga penyelenggara umrah kepada para jamaahnya melalui tur inspeksi lapangan berkelanjutan.