Haji dan Umrah

Kedubes Saudi: Belum Ada Keputusan soal Pelaksanaan Ibadah Haji

Jakarta, TopBusiness – Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia Esam Abid Althagafi mengatakan, kondisi pandemi Covid-19 memaksa ketatnya penjagaan di Dua Masjid Suci, yakni Masjidil Haram di Mekah dan Masjid Nabawi di Madinah.

“Perihal dibuka kembali Dua Masjid Suci, Kami terus mengikuti perkembangan informasi dari Lembaga Tinggi Urusan Dua Masjid Suci, dan semoga dalam waktu dekat kabar tersebut benar-benar terealisasi,” ujar Dubes Esam Abid Althagafi, dalam keterangan tertulis Kedubes Arab Saudi, yang dikutip redaksi, Ahad (3/5/2020).

“Langkah ini dilakukan secara bertahap hingga akhirnya dapat kembali menyambut para jamaah untuk beribadah di Masjdil Haram dan Masjid Nabawi, dengan tetap menerapkan prosedur yang ketat guna memastikan bahwa para jamaah benar-benar terbebas dari virus korona,” lanjutnya.

Sementara terkait ibadah haji tahun ini, Dubes Althagafi juga menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada pengumuman resmi terkait pelaksanaan ibadah rukun Islam kelima tersebut.

“Hingga saat ini belum ada keputusan resmi dari Pemerintah Arab Saudi terkait pelaksanaan ibadah haji. Apabila telah ada kepastian terkait hal tersebut, pasti Kami akan segera menyampaikannya kepada semua pihak,” tuturnya.

Sementara Kementerian Agama mematangkan persiapaan menunggu hasil keputusan Arab Saudi terkait nasib pelaksanaan Haji 2020. Keputusan otoritas Saudi terkait Haji 2020 keluar pada 12 Mei 2020 atau 19 Ramadan 1441 Hijiriah.

Indonesia diberikan kuota haji sebanyak 221.000 jemaah dari pemerintah Arab Saudi. Kepastian keberangkatan seluruh jemaah haji sesuai kuota, terutama lanjut usia yang rentan terpapar covid-19, diserahkan kepada pemerintah Arab Saudi.

Program buka puasa

Pada kesempatan sama, dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan, Pemerintah Kerajaan Arab Saudi melalui perwakilan diplomatiknya di Jakarta kembali menyelenggarakan Program Buka Puasa Pelayan Dua Kota Suci 1441 H.

Dubes Esam Abid Althagafi menyampaikan bahwa program ini merupakan agenda rutin yang dilakukan setiap tahun di Indonesia dan bahkan di seluruh dunia, yaitu pembagian Kurma untuk masyarakat muslim agar dinikmati ketika berbuka puasa.

“Dikarenakan kondisi yang berbeda dengan adanya pandemi covid-19 maka tahun ini sedikit berbeda,” tutur Dubes Althagafi.

“Bentuk bantuan yang disampaikan pada tahun ini berupa paket sembako, karena bantuan tersebutlah yang sangat dibutuhkan untuk masa-masa sulit seperti saat ini,” ujarnya.

Adapun jumlah paket sembako yang akan dibagikan adalah sebanyak 4.000 paket, termasuk di dalamnya; beras, gula, minyak, tepung, dan kebutuhan pokok lainnya dan tak lupa pula kurma.

Bantuan tersebut akan dibagikan kepada mereka yang membutuhkan khususnya yang terdampak langsung oleh pandemi korona. Pembagian bantuan ini melibatkan sejumlah pihak di Indonesia, seperti ormas-ormas Islam.

Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Lainnya