Haji dan UmrahNews

Masuki Era Disrupsi, AMPHURI Perkenalkan Aisyah Ekosistem Digital

Akan ada lebih dari 1.000 Paket siap berangkat

Jakarta, TopBusiness – Memasuki era disrupsi yang serba digital, Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) melalui unit usahanya Koperasi Amphuri Bangkit Melayani (ABM) memperkenalkan AISYAH Ekosistem Digital. Sebuah ekosistem dari multiplatform yang terintegrasi satu sama lain. Kehadiran Aisyah (Amphuri Information System Syariah) sendiri merupakan inovasi pelayanan bisnis perjalanan umrah yang diperkenalkan AMPHURI ke publik sejak Juni 2019 lalu.

Koperasi Amphuri Bangkit Melayani (Koperasi ABM) sebagai unit usaha konvensional AMPHURI telah berhasil memberangkatkan rombongan pertama Umrah Ummat pada 2017. Sejak itu, Koperasi ABM berkembang menjadi usaha digital dan meluncurkan platform Business-to-Business (B2B) sendiri yang bernama Aisyah di Thaif, Arab Saudi pada Juni 2019. Dan sampai hari ini, Koperasi ABM telah mengantarkan setidaknya hampir 20.000 jamaah umrah ke Tanah Suci.

Sebelumnya, Koperasi ABM telah sukses merilis platform pertama, yaitu B2B yang berfungsi sebagai ruang dagang bagi supplier yang menjual produk dan jasa yang dipesan oleh agen. Pada hari ini, Kamis 20 Februari 2020, Koperasi ABM kemballi memperkenalkan platform generasi kedua yakni Business-to-Costumer (B2C) bagi calon jamaah sebagai ruang dagang paket umrah yang ditawarkan oleh Agen.

“Dulu kami pernah bermimpi suatu saat nanti bisa mengembangkan sekaligus mengelola sendiri sebuah platform di bidang umrah haji berbasis syariah. Kini, mimpi adanya platform yang dimiliki dan dikelola oleh pelaku industri travel umrah haji itu jadi kenyataan, bahkan bukan sekedar platform, tapi ekosistem digital pertama di Indonesia,” kata Ketua Koperasi ABM, Amaluddin Wahab pada acara Pre Launching Aisyah Ekosistem Digital di Jakarta, Kamis (20/2/2020).

Menurut Amal, Aisyah Ekosistem Digital merupakan ekosistem dari multiplatform yang terintegrasi satu sama lain. Platform pertama, yaitu Aisyah B2B yang berfungsi sebagai ruang dagang bagi supplier yang menjual produk dan jasa yang dipesan oleh agen. “Dan pada hari ini, kami akan memperkenalkan platform kedua, yakni Aisyah B2C bagi calon jamaah sebagai ruang dagang paket umrah yang ditawarkan oleh agen,” katanya.

Amal menjelaskan, nantinya, semua transaksi jual beli ini akan dikontrol kualitasnya oleh platform ketiga yang berfungsi sebagai sistem kepatuhan aturan dalam menjamin layanan berkualitas dengan aman bagi calon jamaah. “Agen maupun calon jamaah dapat mengakses Aisyah melalui aplikasi web dan mobile,” tegasnya.

Lebih lanjut, Amal memaparkan setidaknya ada lima keunggulan bagi mitra bisnis Aisyah. Di antaranya, bagi Pemerintah, Aisyah memastikan implementasi Peraturan Pemerintah Indonesia dan Saudi secara digital. Kemudian bagi Agen, Aisyah membantu pengadaan produk dan jasa secara real-time, langsung ke mitra bisnis terpercaya di Indonesia dan di Saudi.

Keunggulan ke tiga, yakni supplier, Aisyah membantu penjualan produk dan jasa langsung atau ke hampir 500 agen resmi berlisensi PPIU anggota AMPHURI beserta jaringannya. Berikutnya dari sisi perbankan, Aisyah membantu meminimalisasi risiko berupa transaksi non-tunai untuk nasabah korporasi dan individual, secara aman, syariah dan amanah. Terakhir, bagi jamaah, Aisyah akan memberikan jaminan kepastian keberangkatan jauh hari.

Dalam pelaksanaannya nanti, guna menghadapi tantangan agen agar bisa sukses mentranformasi bisnis dari konvensional menjadi digital, pihaknya terus melakukan edukasi penggunaan ekosistem digital secara berkala. Tidak hanya itu, kata Amal, pihaknya juga menganalisa hasil digital analitik sebagai riset informasi pengembangan usaha. Kemudian melakukan inovasi produk dan jasa agar mudah diakses dan bersaing di pasar. “Yang tidak kalah pentingnya adalah, kami akan terus memantau perkembangan industri umrah dan haji di dunia agar terus terbarukan,” ujarnya.

Harus diakui, kata Amal, saat ini sudah banyak marketplace B2C yang menawarkan layanan umrah haji secara online. Tapi, Aisyah mempunyai empat faktor pembeda, diantaranya; Pertama, akan ada lebih dari 400 Agen resmi. Dalam hal ini, Aisyah didukung anggota AMPHURI, agen tepercaya, tersebar di seluruh Indonesia. Sehingga calon jamaah dapat memilih agen sesuai keinginan.

Kedua, akan ada lebih dari 1.000 Paket siap berangkat. Aisyah akan menyiapkan paket series selama musim umrah. Aplikasi ini, kata Amal, dapat mencari tanggal dan kota keberangkatan, durasi perjalanan, pesawat, hotel, harga, tipe layanan, dan lain-lain. “Sehingga calon jamaah dapat merencanakan umrah jauh sebelum hari keberangkatan,” kata Amal.

Ketiga, akan tersedia lebih dari 10 pembayaran online berbasis syariah. Dalam hal ini, Aisyah bermitra dengan beberapa perbankan syariah dan perusahaan fintek syariah yang dipantau oleh OJK. “Artinya, calon jamaah dapat bertransaksi dengan nyaman dan halal,” ujarnya.

Keempat, Aisyah akan menyediakan tiga standar layanan jamaah di setiap paket yang dijual agen, diantaranya; Aisyah Premiere, Regular, dan Ekonomi. “Dengan demikian, calon jamaah dapat mengelola ekspektasi layanan yang dibeli,” jelas Amal.

Sementara Ketua Panitia Pre Launching Aisyah Ekosistem Digital, Budi Firmansyah mengatakan, pada acara Pre Launch Aisyah B2C ini  dihadiri lebih dari 300 agen AMPHURI, Kementerian terkait industri umrah haji yakni Kementerian Agama, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kesehatan, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Perhubungan dan Kementerian Komunikasi dan Informasi serta Kedutaan Besar Arab Saudi. Selain itu hadir pula mitra bisnis strategis Aisyah, beberapa perbankan Syariah, perusahaan fintech syariah, asuransi syariah, dan layanan bandara. “Ini merupakan kehormatan bagi Aisyah menjadi ekosistem dipercaya di Indonesia,” kata Budi.

Luncurkan Web dan Mobile B2C

Budi menambahkan, di tahun 2020 ini, Aisyah akan menyelenggarakan dua kegiatan publik untuk membangun branding Aisyah yakni kegiatan soft launch yang dijadwalkan pada April mendatang. “Aisyah akan meluncurkan aplikasi web dan mobile B2C versi Beta,” katanya.

Sedangkan untuk grand launch-nya, kata Budi, pihaknya merencanakan pada Agustus mendatang. “Aisyah akan meluncurkan aplikasi web dan mobile B2C versi komersial,” jelasnya.

Tidak lupa Budi pun mengajak para pelaku industri umrah haji untuk segera bergabung di Aisyah Ekosistem Digital yang dikembangkan AMPHURI dan dikelola oleh Koperasi ABM. “Jadi kita ini bukan hanya platform, tapi ekosistem digital pertama di Indonesia yang mencakup B2B dan B2C. Sebagai PPIU dan PIHK resmi bisa belanja di B2B dan juga sekaligus bisa jualan di B2C. Bersama kita wujudkan ibadah umrah haji yang aman dan nyaman bagi masyarakat Indonesia,” kata Budi.

Pasalnya, Budi menjelaskan, perkembangan teknologi digital dan pasar umrah haji Indonesia membuat Aisyah banyak terlibat di program pemerintah dalam upaya perlindungan warga negara Indonesia saat berada di luar negeri. Sebut saja misalnya lewat program #safehajiumrah yang dicanangkan serentak di 7 kota besar di Indonesia pada 1 Desember 2019. Sebuah dukungan AMPHURI melalui Aisyah kepada pemerintah yang telah merilis aplikasi Safe Travel (Kementerian Luar Negeri) dan Siskopatuh (Sistem Komputerisasi Pengelolaan Terpadu Umrah dan Haji Khusus) yang dibuat Kementerian Agama.

“Sebelumnya, kami juga turut hadir dalam forum international sekelas World Hajj Umra Council (WHUC) di London, pada 3 hingga 5 November 2019 lalu yang membahas perkembangan teknologi industri umrah haji di dunia,” kata Budi.

Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Lainnya