Kisah Guru Honorer yang Digaji 24 Ribu Akhirnya Bisa Naik Haji
"Setiap hari, saya harus menempuh sekitar 50 km di daerah pegunungan untuk bisa sampai di tempat saya mengajar, di daerah Pacet," tutur jamaah haji yang tergabung dalam kloter 34 Embarkasi Surabaya ini.
Umrah News – Menjadi guru honorer dengan gaji yang jauh dibawah UMR, tidak memutuskan harapan Wiwik Ernawati untuk bisa mewujudkan impian terbesar dalam hidupnya untuk pergi haji ke Baitullah.
Ibu dari dua orang putri ini mulai menjalankan profesi sebagai pahlawan tanpa tanda jasa sejak tahun 2008. Waktu itu, kenang wanita kelahiran Mojokerto 39 tahun silam ini, ia hanya mendapatkan honor sebesar Rp24.000 sebulan.
Gaji tersebut, tidaklah sebanding dengan pengeluaran yang harus ia rogoh dari kantong sakunya. Pasalnya, jarak rumah menuju tempat ia mengabdi tidaklah dekat, butuh waktu sekitar 40 menit dengan mengendarai sepeda motor.
“Setiap hari, saya harus menempuh sekitar 50 km di daerah pegunungan untuk bisa sampai di tempat saya mengajar, di daerah Pacet,” tutur jamaah haji yang tergabung dalam kloter 34 Embarkasi Surabaya ini.
Putri dari penjaga sekolah SD di daerah Mojokerto ini lantas menuturkan, ia daftar haji pada tahun 2011, tepat sebulan setelah melangsungkan pernikahan. Atas kesepakan dengan sang suami, uang amplop pernikahan yang ia dapatkan, ditambah tabungan yang ada, ia gunakan untuk membayar pendaftaran ibadah haji.
“Alhamdulillah, karena tekad saya sudah kuat, dapat uang buwuhan saya gunakan untuk daftar haji,” ujar jamaah haji yang berangkat sendiri tanpa didampingi suami.