Kisah Nyata Warsini si ‘Tukang Bubur Naik Haji’
Umrah News – Kisah nyata dialami oleh Warsini (60) jamaah haji asal Balikpapan, Kalimantan Timur. Sejak muda ia merantau dari tanah kelahirannya di Kediri Jawa Timur ke Balikpapan. Setelah suaminya berhenti sebagai karyawan perusahaan sementara anak-anaknya masih kecil, Warsini memutuskan berjualan bubur kacang ijo, bubur ketan item, dan bubur sumsum dibantu suami.
Sejak muda Warsini sudah bercita-cita ingin naik haji, bertahun-tahun ia menyisihkan penghasilannya lalu ditabung.
“Sehari-hari saya jualan bubur kacang ijo, bubur ketan item, bubur sumsum, saya yang jualan, suami bantu-bantu. Dulu suami pernah kerja di perusahaan, sudah berhenti, sementara anak masih kecil-kecil,” tutur Warsini saat ditemui di sela pelepasan jamaah pertama pulang ke Tanah Air, Kamis (15/07).
“Penghasilan dari jualan bubur tak tentu, tapi setiap harinya saya sisihkan untuk nabung pergi haji, cita-cita saya sejak muda, pergi haji. Lama nabungnya, tapi saya tetap sabar,” sambungnya.
Ibu beranak tiga dan sudah memiliki cucu ini sejak memulai usahanya sudah mencanangkan program Jumat Berkah. Pada hari-hari biasa harga setiap porsi buburnya dihargai Rp7.000,00, maka setiap Jumat menjadi Rp5.000,00. Ia pun menggratiskan buburnya bagi orang yang ingin makan bubur tapi tidak punya uang.
“Setiap Jumat saya punya program Jumat berkah, saya turunkan harga jualannya, di hari biasa saya jual Rp7.000,00 setiap Jumat jadi Rp5.000. Jumat berkah ini sudah saya lakukan sejak memulai usaha ini. Saya cari berkahnya dengan menurunkan harga jualan saya,” ujar wanita yang selalu melafalkan kalimat syukur saat berbincang.