Haji dan UmrahNews

Dirjen PHU Lepas 289 Jamaah Haji Khusus Maghfirah Travel

Jakarta, UmrahNews – Sebanyak 289 calon jamaah haji khusus Maghfirah Travel, hari ini bertolak ke Tanah Suci. Keberangkatan calon jamaah khusus ini dilepas secara resmi oleh Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Dirjen PHU) Prof. Hilman Latief, Ph.D dan Direktur Utama PT Kafilah Maghfirah Wisata (Maghfirah Travel) Firman M Nur, M.Sc., pada Jumat (9/6/2023).

Dalam laporannya, Firman M Nur, M. Sc., mengatakan, keberangkatan jamaah haji khusus ini akan diterbangkan Saudia Airlines dan Garuda Indonesia. Bagi Maghfirah, dua penerbangan tersebut dinilai yang terbaik selama ini dalam melayani masyarakat muslim Indonesia yang akan menunaikan ibadah ke Tanah Suci.

Menurutnya, setibanya di Tanah Suci, jamaah terlebih dulu akan berada ke Madinah selama enam hari (9-14 Juni 2023) menginap di hotel bintang lima sekelas Movenpick Anwar Madinah. Baru pada tanggal 14 Juni 2023, jamaah akan bertolak ke Mekkah menginap di Movenpick Hajar Tower Mekkah hingga 22 Juni 2023.

“Untuk hotel transit, jamaah akan menempati Hotel Dar Al-Hamdi yang ada di kawasan Aziziyah. Sementara untuk pelayanan di Arafah-Mina nanti, Maghfirah akan menempati Maktab 112,” jelas Firman.

Setidaknya, kata Firman M Nur, inilah yang dilakukan oleh Maghfirah Travel dalam memberikan pelayanan kepada calon jamaah. Dimana manajemen Maghfirah Travel telah mempersiapkan semua fasilitas terbaik, penerbangan terbaik, hotel terbaik, Maktab terbaik dan bus terbaik.

Baca juga:  AMPHURI Apresiasi Upaya Menteri Haji Saudi Tingkatkan Layanan Umrah

“Marilah kita terus bersyukur agar semua ikhtiar yang sudah disiapkan oleh manajemen Maghfirah dapat benar-benar menjadi penguat semangat dan kekhusyu'an ibadah selama di Tanah Suci. Dan juga terus berdoa agar segala fasilitas ini benar-benar dapat dimudahkan untuk dinikmati, sehingga mendatangkan ketenangan dalam ibadah sampai semua jamaah meraih haji mabrur,” ujar Firman M Nur yang juga tercatat sebagai Ketua Umum DPP .

Sementara, dalam sambutan pelepasan, Prof Hilman mengingatkan calon jamaah bahwa pada dasarnya penyelenggaraan ibadah haji merupakan perjalanan panjang. Pasalnya, tidak hanya sekedar mengurus calon jamaah saja, melainkan banyak urusan yang harus dipersiapkan. Diantaranya adalah permasalahan maskapai penerbangan, dimana pesawatnya sudah dua tahun tidak dipakai karena covid-19, tiba-tiba di tahun 2023 ini, harus mengangkut jamaah dengan jumlah normal.

“Meski begitu, patut kita syukuri bahwa kondisi ini masih bisa kita tangani, walaupun untuk mencari pesawat berkapasitas 490 sangat sulit karena sudah mulai langka, belum lagi semua negara muslim membutuhkan,” ujarnya.

Baca juga:  AMPHURI Apresiasi Upaya Menteri Haji Saudi Tingkatkan Layanan Umrah

“Lagi-lagi kita mensyukuri kondisi ini, karena bapak dan ibu terbang masih ke Madinah, sedangkan sisanya nanti bisa saja terbangnya ke Riyadh,” sambungnya.

Dirjen Hilman menambahkan, perlu diketahui bahwa dari 221 ribu jamaah haji Indonesia ditambah lagi 8.000 kuota tambahan pemerintah harus mempersiapkan bagaimana pelayanannya. Artinya, selain menangani haji regular, pemerintah juga memikirkan bagaimana haji khusus dan haji non kuota yang diselenggarakan oleh company (PIHK).

Hilman memastikan, jamaah haji khusus yang akan diberangkatkan Maghfirah Travel merupakan jamaah kuota haji khusus resmi. “Insya Allah, bapak dan ibu ini termasuk yang menggunakan kuota resmi dan dilayani oleh company. Sementara yang regular itu, kami yang layani,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Dirjen PHU berharap seluruh jamaah haji, khususnya yang akan berangkat dengan PIHK sekelas Maghfirah Travel, senantiasa diberikan kelancaran, kemudahan dalam menjalankan seluruh rangkaian ibadah di Tanah Suci.

“Selamat beribadah, semoga diberikan keiklhasan meninggalkan keluarga, lancar perjalanannya, jaga energinya, dan terjaga niatnya. Insya Allah bapak ibu mendapatkan predikat haji mabrur dan mabrurah,” pungkas Dirjen Hilman saat melepas calon jamaah haji.

Google News

Berita Lainnya