Umrah News – Syekh Maher bin Hamad Al Mu’aiqly lahir di kota Madinah pada tahun 1969, ia berasal dari marga Al Muaqily dari Yanbu.
Beberapa orang menganggap bahwa ibu dari Syekh Maher bin Hamad Al Mu’aiqly merupakan seorang imigran dari Pakistan, tetapi informasi ini salah, hal ini jelaskan oleh saudara laki-lakinya, yaitu Mijanul.
Sejak kecil, Syekh Maher bin Hamad Al Mu’aiqly mempunyai ketertarikan pada bidang Matematika dan mulai mengajar mata pelajaran tersebut setelah pendidikan tingginya.
Ia menyelesaikan pembelajaran Al-Qur’an dan mulai memimpin shalat di berbagai masjid di Madinah.
Syekh Maher pergi ke Makkah untuk melanjutkan studinya di bidang agama. Ia menyelesaikan S2 terlebih dahulu dan kemudian gelar PhD dari Universitas Umm Al Qurra pada tahun 2012.
Setelah itu, ia mulai memimpin shalat di berbagai masjid di Makkah dan Madinah.
Selama Ramadan, masjid-masjid tempat ia biasa memimpin shalat Tarawih akan dipenuhi para jamaah yang ingin shalat di belakangnya dan mendengarkan bacaannya.
Syekh Maher terkenal di sekitar Madinah dan dikagumi di antara anggota keluarga kerajaan dan kemudian diangkat sebagai Penasihat Pangeran Abdul Majid di Makkah.
Ia akhirnya meninggalkan pekerjaannya sebagai penasihat dan mulai mengajar di Universitas Raja Abdullah Saud di Makkah.
Pada tahun 2005-2006, Syekh Maher ditunjuk untuk memimpin shalat Tarawih di Masjid Nabawi.
Syekh Maher diangkat untuk memimpin shalat Tarawih di Masjidil Haram pada tahun 2007 dan setelah Ramadan, ia diangkat sebagai imam tetap.
Biasanya, ia memimpin shalat Tarawih berpasangan dengan Syekh Abdurrahman as-Sudais dan kemudian pada tahun 2008 dia mulai berpasangan dengan Syekh Abdullah Al-Juhany hingga 2014.
Syekh Maher bin Hamad Al Mu’aiqly diangkat sebagai khatib Masjidil Haram pada Ramadan tahun 2016 setelah keputusan kerajaan dikeluarkan Raja Salman.
Ia menyampaikan khutbah pertamanya di Masjidil Haram, Makkah pada 15 Juli 2016.
